Radang payudara yang diderita Malinda Dee segera ditangani. Tim dokter akan mengangkat silikon di payudara tersangka pencucian dan penggelapan dana nasabah Citibank senilai Rp 16 miliar itu pada Selasa (14/6) pekan depan. Namun, rencana itu bisa berubah jika kondisi Malinda kembali drop.
"Rencananya begitu. Itu dengan asumsi bahwa kondisi dia terus membaik dan siap untuk dioperasi," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Polri Kombespol Ibnu Hajar di Jakarta kemarin (10/6).
Dokter asal Sumenep, Madura, ini menambahkan, kondisi Malinda memang naik turun. Terutama tekanan darahnya. Beberapa waktu lalu tekanan darahnya mencapai 200/190 mmHg, 180/120 mmHg, bahkan hingga 240/130 mmHg. Padahal, tekanan darah normal berkisar 120/70 mmHg atau 120/80. "Kalau dipaksakan dioperasi, bisa berbahaya," kata Ibnu.
Tekanan darah yang sangat tinggi itu, imbuh Ibnu, bisa jadi disebabkan radang yang dialami istri siri artis Andhika Gumilang tersebut. Namun, bisa jadi juga karena Malinda memang memiliki bakat hipertensi turunan. Karena itu, pihaknya berupaya menjaga stabilitas kondisi Malinda agar bisa segera diambil tindakan medis. "Kami jaga agar tidak stres dan pasien rileks," katanya.
Ibnu menambahkan, pengangkatan silikon itu tidak bisa dilakukan di RS Polri. Rumah sakit di Kramat Jati, Jakarta Timur, tersebut tidak memiliki peralatan yang diperlukan. Dokter bedah plastik yang menangani Malinda merekomendasikan RSCM (RS Cipto Mangunkusumo) dan RS Siloam Jakarta.
Kata Ibnu, radang payudara Malinda harus segera diatasi. Jika tidak, penyakit tersebut bisa semakin buruk bahkan menyebabkan kanker. Silikon yang bocor dan masuk ke pembuluh darah berpotensi menyebabkan penyakit serius. "Malinda memiliki faktor risiko yang sangat tinggi," katanya.
Di bagian lain, kuasa hukum Malinda, Hallapancas Simanjuntak mengatakan, pihak keluarga meminta perempuan asal Aceh itu dirawat di RS Inernasional Bintaro. Rumah sakit tersebut dianggap lebih mumpuni menangani penyakit Malinda.
Hallapancas juga bergeming terhadap kritikan publik soal penggunaan bantuan sosial Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk meng-cover ongkos pengobatan Malinda. Alasannya, Malinda adalah warga negara yang kesehatannya dijamin pemerintah. Apalagi dia adalah tahanan Bareskrim Mabes Polri. "Apakah (Jamkesmas) itu digunakan atau tidak, itu kan hak ibu," katanya.
Meski begitu, kata dia, pihaknya tetap akan melihat jumlah ongkos pengobatan. Kalau tak terlalu besar, Malinda akan membayarnya sendiri. "Kalau tidak mampu membiayai, ya kita gunakan fasilitas itu," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar